Halo Poppals! Anime Kowloon Generic Romance telah tayang sejak April 2025 dengan latar unik Kota Kowloon. Menggambar ulang kota padat bersejarah ini sebagai tempat penuh nostalgia dan romantisme. Cerita berpusat pada Reiko Kujirai dan Hajime Kudou, agen properti yang bekerja di Wong Lo Realty.

Visual dalam anime ini menampilkan sisi estetik Kota Kowloon, yang dahulu sering mendapat cap sebagai kota kumuh dan kriminal. Nuansa hangat dan warna retro mengubah pandangan penonton terhadap sejarah kota. Imaji ini juga menanamkan nilai human interest yang kuat bagi generasi baru.

Sementara itu, Jun Mayuzuki sebagai kreator manga terinspirasi dari dokumenter dan arsip foto tentang Kowloon. Menurutnya, kota ini merupakan simbol tempat orang bisa menjadi dirinya sendiri.

“Saya ingin pembaca merasa terhubung dengan memori dan kehangatan kota ini,” ujar Jun dalam wawancaranya dengan Anitrendz.

Transformasi visual ini memberi nilai aktual dan faktual terhadap sejarah urban. Kota yang dahulu mendapat stereotip negatif ini kini penuh romantisme lewat dialog, arsitektur, dan suasana. Sehingga penonton dapat merasakan pengalaman emosional antara realitas dan fiksi.

Unsur fiksi ilmiah muncul lewat konsep “Generic Terra” yang menyalin memori manusia. Inovasi ini memberi kedalaman pada pertanyaan tentang identitas dan keberadaan. Selain itu, elemen ini memperkuat struktur narasi dan memperluas imajinasi penonton.

Yoshiaki Iwasaki menyutradarai anime ini dan juga merupakan produksi Arvo Animation. Dengan karakter dewasa dan kompleksitas emosional, anime ini cocok untuk Gen Z yang gemar kisah mendalam. Juga latar kota yang tidak biasa menjadi daya tarik utama.

Selanjutnya, anime ini membangun konflik dalam cerita secara perlahan melalui interaksi antar karakter. Melalui pendekatan ini, penonton akan merasa memahami bagaimana ruang dan kenangan membentuk hubungan manusia. Dengan demikian, kisah ini memberi kekuatan emosional dan kedekatan yang autentik pada setiap episode.

Kowloon Generic Romance menyuguhkan romansa yang tidak biasa dalam dunia semi-realistis yang dibangun penuh ketelitian.

Eksplorasi terhadap masa lalu dan identitas pribadi juga membawa penonton menyusuri keindahan memori yang tersembunyi di balik reruntuhan Kota Kowloon.

Akhirnya, dari stigma negatif menjadi citra positif, kota ini berhasil merebut hati publik lewat sudut pandang yang lebih manusiawi dan artistik.

Baca berita selanjutnya