
#Advertorial
Halo Poppals! Gelap, pengap, dan penuh teka-teki, itulah kesan pertama saat memasuki Zombie Fort: The Last Scientist. Wahana game zone terbaru dari Teka Teki World’s ini bukan sekadar permainan biasa, tapi simulasi hidup dalam dunia sains yang salah arah.
Dengan narasi imersif dan atmosfer mendebarkan, pengalaman ini meninggalkan bekas lebih dalam dari sekadar sensasi ketakutan.
Keseruan di Zone Zombie Fort
Langkah pertama saya di area Zombie Fort: The Last Scientist langsung menghapus batas antara dunia nyata dan fiksi ilmiah. Dentuman suara sirine dan cahaya strobo menciptakan ilusi bahwa saya benar-benar berada di tengah eksperimen sains yang gagal.
Lorong-lorong sempit yang penuh dengan kabut tebal menjadi gerbang menuju adrenalin yang belum pernah saya alami sebelumnya.
Setiap sudut gamezone ini seperti potongan dari film thriller dengan atmosfer yang intens dan mengintimidasi. Saya sempat terpaku di depan sebuah laboratorium yang hancur separuh, penuh dengan peralatan rusak dan sisa-sisa catatan sang ilmuwan terakhir.

Di sinilah narasi permainan terasa nyata bahwa sains yang gagal bisa menciptakan teror yang lebih besar dari sekadar zombie.
Saya tak hanya menjadi pengamat, tapi juga bagian dari misi yang memaksa otak dan insting bertarung. Ada puzzle yang harus tim selesaikan, teka-teki yang menuntut kerja sama, dan zombie yang muncul tak kenal ampun. Semua dibungkus dalam alur cerita yang terasa hidup dan tak statis.
Ketika saya sempat tersesat di ruang pendingin mengelilingi suasana dingin dan pencahayaan minim, saya harus memecahkan deretan kode dan teka-teki karakter untuk bisa melanjutkan misi.
Tubuh saya tegang, namun otak tetap mencoba fokus pada setiap simbol dan potongan petunjuk yang tertempel di dinding. Ini bukan lagi sekadar simulasi hiburan, melainkan pengalaman yang menuntut ketelitian dan strategi nyata.
Elemen Baru Setiap Waktu
Teka Teki World menyatakan bahwa Zombie Fort akan terus berkembang setiap bulan hingga 30 Juni 2025, dan saya melihat potensi eksplorasi besar dalam hal alur maupun gameplay.
Dengan elemen baru setiap waktu, pengunjung seperti saya punya alasan kuat untuk kembali dan merasakan cerita yang berkembang. Bukan sekadar permainan ulang, tapi kelanjutan dari kisah yang sedang berjalan.

Saya turun melalui perosotan sebagai jalur keluar terakhir dari wahana, dengan nafas lega setelah melewati ketegangan penuh teka-teki. Pengalaman ini bukan hanya tentang ketakutan, tapi juga tentang ketahanan, pemecahan masalah, dan refleksi akan kegagalan manusia menghadapi ciptaannya sendiri.
Dalam era hiburan serba instan, Zombie Fort memberi ruang untuk keterlibatan emosional yang jarang ditemukan di game zone lainnya.