
Halo Poppals! Di tengah laju cepat perkembangan teknologi dan budaya. TikTok muncul sebagai salah satu platform paling berpengaruh dalam membentuk tren musik global. Uniknya, bukan hanya lagu-lagu baru yang menjadi sorotan, tetapi banyak lagu lama dari era 60-an, 70-an, hingga 90-an.
Digemari Anak Muda
Lagu-lagu ini yang tiba-tiba kembali viral dan banyak generasi muda yang menyukainya. Fenomena ini memperlihatkan bahwa musik memiliki kekuatan lintas waktu yang mampu menghubungkan berbagai generasi.
Salah satu alasan utama di balik kebangkitan lagu lama ini adalah nostalgia. Musik memiliki kemampuan unik untuk membangkitkan kenangan dan emosi. Bahkan ketika pendengarnya tidak pernah mengalami langsung masa ketika lagu itu pertama kali rilis.
Misalnya, “Put Your Head on My Shoulder” oleh Paul Anka rilis tahun 1959, atau “Bagaikan Langit” oleh Potret, kembali viral di Indonesia. Ketika lagu-lagu ini memadukan dengan visual bernuansa retro, romantis, atau penuh kenangan, penonton merasa terhubung secara emosional.
TikTok, dengan algoritmanya yang cerdas, secara otomatis menyebarkan konten yang berhasil menarik perhatian ini ke audiens yang lebih luas.
Konten Membantu Popularitas
Selain nostalgia, kreativitas pengguna TikTok juga sangat berperan dalam membuat lagu lama kembali hidup. Banyak konten kreator yang menggabungkan lagu-lagu vintage dengan tantangan, tarian, atau cerita singkat yang menarik.
Contohnya adalah lagu “Goo Goo Muck” dari The Cramps yang naik daun setelah muncul di serial Netflix Wednesday. Serta “Dreams” dari Fleetwood Mac yang menjadi viral berkat video sederhana seorang pria yang berselancar sambil minum jus cranberry.
Kesederhanaan dan keaslian konten ini membuat lagu-lagu tersebut terasa relevan dan segar kembali.
Tak hanya itu, lagu-lagu lama seringkali di-remix atau speed up, agar lebih sesuai dengan format video singkat dan ritme cepat TikTok.
Lagu seperti “Cheri, Cheri Lady” dari Modern Talking yang berasal dari era 1980-an mendapatkan versi baru. Versi ini lebih dinamis sehingga mudah diterima oleh pengguna muda.
Dengan begitu, musik vintage ini tidak hanya sekadar memutar ulang, tetapi juga interpretasi ulang. Hal ini menciptakan jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Fenomena ini membuktikan bahwa dalam dunia digital yang terus berubah. Musik adalah jembatan waktu yang mampu menghadirkan kembali kehangatan dan identitas dari masa lampau.
Lagu-lagu lama yang viral di TikTok bukan hanya menghibur, tetapi juga menghubungkan generasi melalui emosi dan kreativitas. Ini menunjukkan bahwa musik sejati tak pernah lekang oleh waktu.