
Halo Poppals. Musik bukan sekedar tentang melodi atau nyanyian yang terdengar di telinga. Musik adalah kekuatan yang mampu mengubah suasana hati, membawa kita ke dunia emosional yang lebih dalam, bahkan dapat memperkaya pengalaman hidup kita. Dalam ketukan dan harmoni, musik dan emosi dapat mempengaruhi bagaimana kita merasakan, berinteraksi, dan menyatakan siapa kita.
Berita terkait Musik dan Emosi
Menurut Juslin dan Västfjäll, menarasikan bahwa musik dapat merangsang emosi melalui dua saluran Utama. Pertama, persepsi fisik yang dipicu ritme dan melodi. Kedua, kognisi yang muncul melalui kenangan dan asosiasi pribadi. Misalnya, Musik dengan tempo cepat dapat meningkatkan energi semangat, sedangkan Musik dengan tempo lambat dapat menenangkan perasaan atau bahkan perenungan.
Selain itu, musik menciptakan ruang untuk merasakan dan menghadirkan pengalaman emosi yang berubah seiring dengan setiap lagu yang diputar. Pandangan Thomas et al, musik memiliki dampak langsung dalam mengurangi stres dengan menurunkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Sebabnya, banyak orang mengandalkan musik untuk meredakan tekanan pada mental, hingga menjadi alat efektif untuk memberi ketenangan dan refleksi diri.
Bagi generasi Z, musik bukan hanya sekedar hiburan. Ia adalah medium untuk mengekspresikan diri dan menentukan identitas diri. Lebih dari itu, musik juga mempererat hubungan sosial. Berbagi playlist dan mendengarkan lagu favorit bersama kerabat dapat membantu memperkuat hubungan emosional antar individu yang memainkannya secara kolektif dalam pengalaman emosi yang sama.
Musik bukan lagi sekedar hiburan; ia adalah instrumen yang menghubungkan perasaan kita. Dari merangsang emosi hingga menciptakan ruang ekspresi diri, musik memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Dengan kekuatan ini, musik tidak hanya memberi hiburan, tetapi menjadi jembatan penghubung kita dengan diri sendiri dan orang lain.
[…] Baca berita selanjutnya […]