Tragedi 1998 Latar Cerita 5 Film Indonesia

Sumber: SindoNews

Halo Poppals! Banyak orang masih mengalami trauma akibat Tragedi Mei 1998, yang menjadi salah satu peristiwa terburuk dalam sejarah Indonesia.  Selain terabadikan dalam buku sejarah, gelombang demonstrasi mahasiswa, kerusuhan massal, dan pergantian rezim pemerintahan juga digambarkan dalam film Tanah Air.  Para sutradara mencoba menghidupkan kembali semangat perjuangan, ketakutan, dan trauma sosial yang membekas pasca tragedi tersebut melalui film.

Lima film Indonesia berikut menggunakan Tragedi 1998 sebagai latar maupun konteks penting dalam cerita.

Film ini membuka luka lama yang memperlihatkan perpecahan masyarakat, rasisme yang terjadi pada tahun 98. Etnis Tionghoa menjadi sasaran amuk massa, peristiwa yang masih tabu untuk dibawa secara gamblang hingga sekarang. Banyak warga sipil yang terjebak dalam situasi ini, seperti guru dari Etnis Tionghoa yang diperankan Morgan Oey menjadi salah satu gambaran korban dari tragedi 98. Para politisi juga tidak menindak dengan tegas, hanya membiarkan kerusuhan yang terjadi di masyarakat. Banyak korban pembunuhan yang terjadi akibat amuk massa.

2. Aum

Berbeda dengan Pengepungan di Bukit Duri, Aum memperlihatkan sudut pandang anak muda atau mahasiswa kala itu. Generasi muda saat ini, yang mungkin hanya mendengar tentang Reformasi dari buku-buku sejarah, kini bisa merasakan betapa penting dan sulitnya perjuangan itu. Kalangan masyarakat menjalani hidup di bawah tekanan militer dan pemerintah. Kalangan anak muda yang sudah gusar dengan situasi itu membangun semangat perjuangan rakyat untuk melawan. 

Karyat aktor kebanggaan Indonesia yaitu Lukman Sardi, Film tragedi 98 ini mengambil dari sudut pandang yang berbeda-beda. Karakter Diana adalah tokoh dari sudut pandang Mahasiswa, memiliki kakak yang bekerja di Istana serta suami yang bekerja sebagai militer. Diana juga memiliki kekasih keturunan Tionghoa bernama Daniel yang selalu menemani ketika turun ke jalan untuk melakukan aksi demo. 

Film yang menceritakan kisah cinta Habibie dan Ainun memiliki latar belakang sudut pandang Habibie yang menggantikan posisi Soeharto sebagai presiden RI.

5. May

Film ini bercerita tentang May, seorang mahasiswi Tionghoa, yang menjadi korban kekerasan seksual selama kerusuhan besar yang terjadi di Jakarta.  Film ini mengambil sudut pandang pribadi dan menunjukkan sisi kemanusiaan dari tragedi tersebut, terutama penderitaan perempuan korban kekerasan yang sering terpinggirkan dalam narasi sejarah yang luas.

Dengan durasi yang singkat namun kuat secara emosional, May menceritakan luka yang masih membekas dalam ingatan bangsa. Film ini menjadi salah satu karya penting yang berani mengangkat masalah sensitif dan sering terlupakan selama Reformasi 98.

Baca berita selanjutnya

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *