Vevo Mundur Pilih Fokus Distribusi Konten

Halo Poppals! Vevo mengambil langkah mundur dari arena persaingan penyedia video musik dan hiburan langsung ke konsumen. Keputusan ini terlihat dengan penutupan saluran dan aplikasi miliknya di berbagai platform sejak 2018 hingga 2025.

Kini, Vevo lebih memilih menjadi distributor konten ke platform yang sudah memiliki audiens besar seperti YouTube dan layanan streaming gratis.

langkah ini mereka ambil karena kesulitan bersaing dengan raksasa platform seperti YouTube, TikTok, dan Spotify. Ketiganya memiliki ekosistem pengguna yang kuat, akses data pengguna yang luas, dan teknologi canggih untuk menyajikan konten personalisasi.

Mereka menyadari bahwa bertahan sebagai platform independen hanya akan membebani sumber daya dan tidak memberikan keuntungan signifikan bagi perusahaan musik ini.

Pada 2025 mereka kembali dengan menutup saluran “Vevo Features”, menyusul penghentian aplikasi mereka di Sky Q dan Virgin Media. Mereka menyatakan lebih memilih memperkuat distribusi di kanal yang sudah terbukti efektif.

Vevo tetap hadir di saluran FAST seperti Samsung TV Plus dan TCLtv+, menunjukkan adaptasi mereka terhadap lanskap media baru.

Perubahan ini berdampak langsung pada kebiasaan konsumsi penonton di Indonesia dan dunia. Dulu, pengguna bisa menonton video eksklusif di aplikasi Vevo, kini mereka hanya bisa mengaksesnya via YouTube atau smart TV.

Hal ini menggeser kebiasaan pemirsa dari membuka aplikasi khusus ke mengandalkan platform multi-fungsi.

Keputusan Vevo yang dirilis ini memperlihatkan bagaimana perusahaan memilih realistis ketimbang ambisius.

Dengan sumber daya yang terbatas, mereka memilih mendistribusikan konten ke tempat yang lebih ramai ketimbang memaksakan diri pada platformnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *